Sebuah penelitian di Puskesmas Salam Jawa Tengah, pada tanggal 10 Nopember 1990 pukul 09.00 WIB.
PERMASALAHAN
Adapun permasalahan yang Puskesmas Salam Jawa Tengah ini, sebagai berikut :
1. Pengobatan secara suntik merupakan pengobatan utama di puskesmas ini, meskipun pada dasarnya penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan pengobatan secara oral.
2. Pemberian pengobatan secara suntikan menyebabkan variasi obat di puskesmas ini rendah. Hanya ada 5 variasi obat.
3. Puskesmas juga mengalami kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan suntikan. Selain itu, vitamin yang digunakan merupakan vitamin dengan harga yang murah.
4. Dalam melakukan pengobatan, di puskesmas ini jarang dilakukan pemeriksaan fisik, anamnesis, pemberian informasi mengenai penyakit pasien, tidak ada penyampaian diagnosis dan alokasi waktu untuk menjawab pertanyaan pasien.
5. Untuk menekan dana tersebut, maka 1 buah suntikan digunakan untuk 10-15 pasien. Pemberian suntikan bergantian juga terjadi pada saat mengobati PSK (Pekerja Seks Komersial) yang mengalami PMS (Penyakit Menular Seksual).
6. Kepopuleran pengobatan suntik ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti :
a) Kesuksesan dalam mengobati beri-beri dan kala azar.
b) Kepercayaan masyarakat bahwa kesembuhan dapat diperoleh setelah menderita terlebih dahulu.
c) Pelayan kesehatan akan mendapat pengakuan sosial sebagai wakil sah dari pengobatan biomedis jika sering memberikan pengobatan secara suntik kepada pasiennya.
d) Kepercayaan dari sisi tenaga kesehatan (pelayan kesehatan) bahwa obat dapat mencapai sasaran dengan cepat melalui suntikan. Bahkan, pada saat seorang perawat lupa membawa alat suntik pada saat akan mengobati pasien, maka perawat tersebut akan mencubit pantat pasien seolah-olah disuntik dan tindakan ini dilakukan atas permintaan pasien.
e) Kepercayaan bahwa pengobatan secara suntik merupakan pengobatan yang paling esensial merupakan kepercayaan turun-temurun. Namun, saat ini generasi muda dan ibu-ibu yang memiliki balita sering melakukan penolakan terhadap pengobatan suntik. Hal ini secara dominan disebabkan oleh ketakutan akibat adanya reaksi alergi dan demam tinggi pada balita setelah disuntik sehingga ibu menjadi panik.
f) Keberatan pasien bukan berarti pasien akan menolak untuk disuntik sebab sebagai pasien diharapkan mengikuti segala perintah dari ahli medis dan merupakan suatu tindakan yang tidak pantas dan tidak sopan bagi masyarakat desa dengan strata ekonomi lebih rendah untuk menolak anjuran orang dengan status sosial lebih tinggi (perawat).
7. Kepercayaan bahwa suntikan merupakan pengobatan yang manjur dan membawa keselamatan. Pemberian suntikan dianggap sebagai tugas paling esensial bagi tenaga kesehatan kepada pasien dan tenaga kesehatan berpikir bahwa pasien akan menerimanya.
more (…..) <DOWNLOAD> selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
be honestly OK :D