Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM UNAIR) serasa tidak pernah absen baik dalam mengadakan kegiatan maupun mengikuti kegiatan oleh dan untuk mahasiswa. Kali ini, mahasiswa fakultas yang telah terakreditasi A ini mengirimkan 28 mahasiswa delegasinya secara voluenter untuk mengikuti Seminar dan Pelatihan Nasional HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) 2010 bertema “Optimizing Application of HACCP to Reduce Food Adulteration” yang diadakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 30 Maret s.d 01 April 2010 di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya-Malang oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (HIMALOGISTA) UNIBRAW.
Hari pertama dapat dikatakan sebagai hari yang penuh dengan basic dalam pengenalan dan peningkatan pemahaman mengenai HACCP. Materi yang disampaikan diantaranya adalah “Food Safety Management System” oleh Ir. Tri Wahono, “Food Adulteration” oleh Drs. M. Muchtar, Apt. MH selaku Kabid Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM Jatim, dan Implementasi HACCP oleh Fajar Nur Prabowo, SP selaku tim HACCP dari PT Greenfield Indonesia. Banyak hal yang dijabarkan di masing-masing sesi, diantaranya bagaimana memahami dan aplikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SKMP) sesuai standar baik nasional maupun internasional dengan mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya yang terkenal adalah ISO baik 15161 yang cukup konsen dalam manajemen mutu maupun ISO 22000 mengenai sistem keamanan pangan.
Dalam regulasi pangan, Bapak Muchtar menjelaskan bahwa pemerintah bersama BPOM senantiasa menerapkan manajemen, bina, dan kontrol bukan hanya untuk menjamin keamanan pangan melainkan juga mutu dan kualitas produk termasuk dalam hal public acceptable dan Good Hygiene Practice (GHP). Kesempatan ini juga digunakan Greenfield untuk berbagi bahwa selama ini standar susu aman versi PT Greenfield diantaranya bebas dari bahaya (hazard), sesuai dengan kebutuhan nutrisi konsumen, mempunyai shelf life panjang tapi tetap memberikan kesegaran, tidak mengandung adulteration, kemasan yang mampu melindungi dari kontaminasi maupun kerusakan, dan kesesuaian dengan aturan yang berlaku.
Hari kedua dan ketiga sepenuhnya diisi oleh Training of HACCP System oleh Mbrio Biotekindo. Hari kedua merupakan pembekalan bagaimana mengaplikasikan 12 tahap HACCP dan 7 prinsip HACCP yaitu analisa bahaya, penentuan titik kritis, penetapan batas kritis, penetapan prosedur monitoring, penetapan tindakan koreksi, penetapan prosedur verifikasi dan pengembangan sistem rekaman. Selanjutnya, peserta diberi kasus untuk membuat Rencana Kerja Jaminan Mutu (RKJM) sebagai implementasi HACCP dengan tiga topik utama yang dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain produk ikan kaleng, makanan pendamping ASI/ bubur bayi, dan sari buah. Kasus inilah yang akan dipersentasikan pada hari ketiga oleh semua kelompok.
Peserta merasa sangat puas dan harapannya dapat lebih memahami bagaimana kebijakan mutu, menyusun tim HACCP yang multidisiplin ilmu, menyusun deskripsi produk, karakteristik bahaya, persyaratan dasar, membuat diagram alir produk, identifikasi bahaya, penetapan Critical Control Point (CCP), Control Measurement, sampai pada prosedur verifikasi, penarikan kembali, pengaduan konsumen, dan mengenai prosedur amandemen produk suatu perusahaan.