Pembangunan kesehatan ditujukan pada terwujudnya derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan secara optimal. Derajat kesehatan masyarakat yang dimaksud menurut HI. Blum dipengaruhi oleh 4 faktor diantaranya lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan herediter atau genetiknya. Dari keempat faktor tersebut, salah satunya adalah faktor perilaku (behaviour) yang merupakan faktor yang dapat diintervensi dengan kompetensi-kompetensi Sarjana Kesehatan Masyarakat. Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dapat beraktualisasi dalam upaya - upaya kesehatan seperti upaya promotif dan preventif karena upaya kuratif dan rehabilitatif merupakan wilayah klinik yang bukan ranah kompetensi dari SKM.
Dalam melakukan intervensi faktor perilaku, tentu saja harus memperhatikan dan mengenali masyarakat terlebih dahulu. Sasaran dari intervensi perilaku tersebut tidak hanya difokuskan pada individu semata, tetapi juga kelompok-kelompok dalam suatu masyarakat karena pada masyarakat, jalinan hubungan dan saling ketergantungan individu terhadap anggota-anggota lainnya sangat jelas dan hal ini akan mempengaruhi individu di dalam kelompok-kelompok tersebut. Kehidupan kelompok lebih merupakan cerminan dari gaya hidup masyarakat yang berorientasi ke dalam dan terjadi interaksi di antara individu yang didasarkan atas ikatan perasaan, baik perasaan dalam hal saling mengisi dalam setiap peristiwa sosial, maupun perasaan untuk saling melindungi antar sesama anggota kelompok. Keadaan ini akan terjadi selama semangat kelompok (Group spirit) terus menerus berada dalam kelompok tersebut dan kelompok ini selalu bersifat dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan tuntutan jaman.
Ketika melakukan intervensi faktor perilaku terhadap masyarakat, maka akan dapat diterapkan adanya suatu dinamika kelompok. Dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan proses dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara pencapaiannya yang disepakati bersama. Dinamika kelompok ini dapat diterapkan terhadap masyarakat ataupun di dalam lingkup Kesehatan Masyarakat itu sendiri sehingga akan mendapatkan hasil yang optimal dalam upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat.
Dalam upaya mencapai kesehatan yang optimal tersebut, tentunya ada indikator-indikator tentang kesehatan masyarakat yang harus dipenuhi. Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap perubahan- perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi pada umumnya hanya petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu pendugaan. Indikator kesehatan merupakan ukuran yang menggambarkan atau menunjukkan status kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu, misalnya angka kematian kasar. Penetapan indikator kesehatan ini tidak selalu mutlak seragam diterapkan di seluruh daerah atau wilayah negara. Penetapan indikator kesehatan disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh daerah atau wilayah negara itu sendiri. Salah satu contoh indikator kesehatan adalah indikator “Indonesia Sehat 2010” yang digunakan untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat Indonesia. Indikator ini dibagi ke dalam beberapa kelompok, antara lain :
a. Indikator Derajat Kesehatan yang merupakan hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator mortalitas, indikator-indikator morbiditas, dan indikator-indikator status gizi.
b. Indikator Hasil Antara, yang terdiri atas indikator-indikator keadaan lingkungan, indikator-indikator perilaku hidup masyarakat, serta indikator-indikator perilaku hidup masyarakat, serta indikator-indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan.
c. Indikator Proses dan Masukan, yang terdiri atas indikator-indikator pelayanan kesehatan, indikator-indikator sumber daya kesehatan, indikator-indikator manajemen kesehatan, dan indikator kontribusi sektor-sektor terkait.
Akan tetapi, hingga memasuki tahun 2010 pun upaya-upaya peningkatan kesehatan juga belum berjalan optimal walaupun telah ditetapkan berbagai program kesehatan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adalah faktor tenaga kesehatan, khususnya lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat. Oleh karena itu, dalam mencapai indikator-indikator kesehatan untuk upaya peningkatan kesehatan secara keseluruhan ini, SKM dapat menerapkan berbagai cara efektif sehingga mampu mencapai peningkatan kesehatan masyarakat yang optimal dengan melakukan intervensi perilaku menggunakan berbagai permainan dalam dinamika kelompok untuk mengintervensi pola perilaku dari masyarakat ataupun juga untuk membangun tim dalam mengintervensi masyarakat.
Berbagai macam permainan telah dirancang dalam dinamika kelompok dan hal tersebut memberikan manfaat yang sangat banyak, antara lain dapat membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup, memudahkan segala pekerjaan, mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat dengan efektif dan efisien. Beberapa contoh permainan dalam dinamika kelompok antara lain Leadership-games, Psycho-drama, Role-playing games, Trust-building games, Group problem solving activities, management conflict dan Communication games.
Salah satu contoh permainan yang dapat diaplikasikan dan juga dibutuhkan sebagai pembekalan SKM disini adalah Communication Games. Communication Games merupakan bentuk permainan …..(more)
by : Budi Eko Siswoyo, dkk
selengkapnya <DOWNLOAD>