Saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, bulan yang memiliki banyak keutamaan dibandingkan dengan bulan yang lain. Di dalam bulan ini tercurahkan berkah, ampunan, serta hikmah dari sisi Allah SWT. Tidak salah setelah usai bulan Ramadhan, orang akan merasa rugi jika tidak menggapai berkah dari bulan Ramadhan ini. Semua umat muslim yang menjalankan ibadah puasa pasti ingin mendapatkan manfaat dari bulan ini. Sehingga perlu adanya pengendalian diri yang harus dipersiapkan dalam menjalankan ibadah puasa kali ini. Tujuannya adalah menggapai ridha Allah SWT.
Arti puasa secara istilah tidak hanya menahan makan dan minum mulai terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, melainkan ada hal penting yaitu mengendalikan nafsu atau pengendalian diri. Pengendalian nafsu sangat penting karena nafsu selalu menuntut kita untuk tidak pernah puas dan berusaha untuk mengulangi maksiat, bahkan ada orang yang jiwanya merasa tersiksa karena meninggalkan maksiat. Hal ini berbeda dengan bisikan setan, setan akan menggoda kita dengan satu godaan kemaksiatan. Jika kita mampu meninggalkan, setan akan berusaha menggoda dengan kemaksiatan yang lain. Setan menginginkan kita melakukan semua jenis kemaksiatan, yang terpenting adalah melakukan maksiat. Kita harus ingat bahwa Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya :
“terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya” (Al-Furqan:43)
So siapa yang ingin mencapai keridhaan tertinggi pada bulan Ramadhan ini, awali dengan memerangi hawa nafsu dan bagaimana caranya? Mulailah dengan merubah kebiasaan buruk
a) mengoreksi niat dan memperbaharui niat
b) tentukan tujuan dalam melakukan amal ibadah
c) meninggalkan pergaulan yang tidak diperbolehkan (diharamkan)
d) mengendalikan kemarahan
met mencoba ^_^ moga kita menjadi salah satu orang beriman yang beruntung, amin...
(dikutip dari buletin intelek & syar’iy edisi #20, dengan perubahan seperlunya)