Nick Naylor adalah wakil direktur Akademi Kajian Tembakau, yaitu instansi/ organisasi pelobi utama industri tembakau di Washington DC. Pada suatu acara entertain ”JOAN”, dia berkesempatan menjadi juru pembicara utama yang mewakili rokok. Dia bekerja sebagai juru bicara dan dari situlah nafkah yang selama ini dia terima. Pada dasarnya, perilaku yang sudah dilakukan Nick Naylor dalam film yang berjudul ”Thank You for Smoking” tersebut bukan hanya menjadi penghambat tetapi juga menjadi dinding penghalang dalam perealisasian kesehatan masyarakat umumnya. Bagaimana tidak, perilaku dia sebagai perwakilan rokok yang fanatik dan membela kebiasaan merokok dengan berbagai alasan yang terkadang terkesan dipaksakan. Padahal saksi-saksi yang merasa dirugikan akan kebiasaaan merokok sudah menjadi salah satu bukti kuat akan bahayanya perokok baik aktif maupun pasif sekalipun. Tindakan Nick Naylor dirasa semakin tidak benar ketika dia telah mulai menanamkan pandangan bahwa merokok itu tidak salah kepada anak usia dini. Dia mencoba memberikan persepsi sejak dini dalam merespon kebiasaan merokok dengan tidak selalu menekankan pada negative thinking.
Pada kutipan film tersebut, salah satu tujuan yang juga tidak bisa dibenarkan adalah dalih bahwa kebiasaan merokok secara tidak langsung dapat membantu program pengendalian kepadatan penduduk mengingat populasi penduduk yang dari tahun ke tahun semakin meningkat tajam. Hal ini dimaksudkan bahwa orang-orang perokok yang kronis akan meninggal dan nantinya secara otomatis akan dapat meningkatkan tingkat mortalitas penduduk pada tahun tersebut.
Film ini menyajikan cerita yang cukup menarik walaupun mungkin di film ini memang tidak memprioritaskan penyampaian pendidikan. Dari film asing tersebut dapat diambil hikmah bahwa seseorang tidak boleh memaksakan kehendak akan sesuatu yang hanya dianggap benar oleh dirinya sendiri karena belum tentu orang lain juga memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya terlebih jika sudah terlalu fanatik akan keyakinan tersebut. Kebiasaan merokok pada umumnya tidak baik untuk kesehatan tapi alangkah bijaknya jika sebagai sesama manusia kita tidak begitu saja mengklaim konsumen rokok dengan anggapan negatif dan menjurus ke asumsi-asumsi yang tidak baik. Sebaiknya lebih mengutamakan obyektivitas daripada subyektivitas seseorang. Hasil yang baik berasal dari rencana awal yang baik pula sehingga perubahan yang terlalu cepat terkadang malah sering tidak sesuai bahkan jauh dengan apa yang sudah diharapkan. Seperti halnya dengan upaya perubahan pola hidup bersih dan sehat dengan menjauhi perilaku merokok karena dengan langkah awal tersebut yang dimulai dari diri sendiri, setidaknya dapat menjadikan diri lebih baik daripada sebelumya dan membantu mencegah orang lain terutama orang-orang yang disayangi dari dampak bahaya dari rokok. Yang lebih penting bukan negosiasi melainkan lebih kepada argumen yang akan dilontarkan.Pernyataan inilah yang tersirat dari tujuan Nick Naylor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
be honestly OK :D