Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa andai-andai adalah stimulus pertama dan dalam esay ini, penulis mengajak pembaca untuk berandai-andai sejenak, “andai aku jadi pemimpin”. Sampai saat ini, perkembangan dan kemajuan jaman, bukan malah membantu meringankan beban bangsa Indonesia malah seakan semakin mencekik leher masyarakat terutama masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan yang sebenarnya telah dijanjikan kesejahteraan oleh negara terlebih oleh pemimpin, tapi apa buktinya? Keadilan dan kemakmuran masih tidak merata dan sebagian titik kemiskinan masih belum terjamah oleh uluran tangan pemimpin di balik pemerintahan. Penulis mencoba merefleksikannya dalam organisasi kecil terlebih dahulu, andai aku jadi pemimpin maka yang akan penulis lakukan adalah :
a) Memperkuat hubungan internal dan hal-hal yang kecil terlebih dahulu karena tidak dapat dipungkiri bahwa persatuan inilah modal awal keberhasilan dalam pencapaian tujuan. Walaupun demikian, senantiasa menjaga dan menjalin hubungan dengan relasi/ pihak luar organisasi
b) Adanya transparansi seorang pemimpin terhadap anggotanya baik anggaran maupun permsalahan organisasi yang patut diselesaikan bersama-sama, salah satunya dengan memaksimalkan sosialisasi program kerja dan lainnya
c) Menyelesaikan suatu persoalan sesegera mungkin dengan tidak gegabah dan melibatkan anggota dalam pencarian keputusan yang terbaik
d) Siap menerima masukan baik kritik maupun saran yang diharapkan nantinya akan membangun pribadi seorang pemimpin menjadi lebih baik
e) Bertanggung jawab dan berperan sesuai dengan status “pemimpin” yang telah diemban dengan sebaik-baiknya dan seoptimal mungkin
f) Beriman dan bertakwa sesuai dengan keyakinannya serta berpengetahuan dan dapat menjadi tauladan bagi anggota untuk melakukan hal serupa terutama dalam menyamakan persepsi dan tujuan bersama
……………………………………………………………………………………………………………………….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
be honestly OK :D