LIFE TABLE FOR THE BANDASSI DSS SITE, SENEGAL, 1995-1999
Keterangan :
x (age), M (mortality rate), q (probability of death/ death rate), l (survivor), L (years lived between ages x, x+n), T (years lived, starting at age x), e (life expectancy), d (number of deaths)
Analisis
Tabel di atas merupakan Life Table for The Bandassi dss site, Senegal tahun 1995-1999. Dalam tabel tersebut menyajikan perbedaan jenis kelamin, sehingga data yang tertera terdiri atas laki-laki dan perempuan. Jumlah tahun yang berjalan setelah kelahiran dibuat dalam bentuk interval dengan 19 kelas di dalamnya, dimulai kurang dari satu tahun sampai lebih dari delapan puluh lima tahun. Seiring dengan umur yang semakin tua, bilangan yang menunjukkan jumlah anggota kohort yang masih hidup pada umur tertentu semakin menurun. Jumlah kematian pada setiap umur dalam interval waktu dikatakan tidak merata. Adapun 5 interval kelas yang menunjukkan jumlah kematian terbanyak, di pria yaitu pada umur kurang dari 1 tahun, kelas antara 1-4 tahun, 60-64 tahun, 65-69 tahun, dan 80-84 tahun, sedangkan dalam anggota perempuan pada umur kurang dari 1 tahun, kelas antara 1-4 tahun, 65-69 tahun, 75-79 tahun, dan 80-84 tahun. Hal ini merupakan salah satu sebab rendahnya jumlah pria menjelang umur 80-84 tahun. Probabilitas kematian pada beberapa umur di atas tidak menentu, terkadang mengalami kenaikan tetapi pada interval umur tertentu mengalami penurunan, begitu seterusnya. Akan tetapi, yang juga dapat terlihat bahwa probability of death rate dari pria lebih terlihat signifikan bukan hanya selisih perubahan tetapi juga nilainya daripada pada perempuan. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada setiap interval umur, jumlah pria selalu lebih kecil daripada perempuan. Probabilitas kematian sebanding dengan jumlah tahun kehidupan kohort life table dalam setiap interval umur, dan juga dengan jumlah tahun kehidupan dari kohort umur x hingga semua individu dalam kohort tersebut meninggal, sehingga perempuan memiliki jumlah tahun kehidupan lebih banyak daripada pria. Hal ini sudah mulai terlihat dari tingginya angka mortalitas bayi/ anak pada awal periode (di bawah umur 5 tahun) yang ditunjukkan dengan nilai Lx makin mendekat lx+1. Oleh karena itu, rata-rata harapan hidup penduduk berjenis kelamin pria lebih rendah daripada perempuan pada setiap interval umur. Hal ini dipertegas kembali dengan keberadaan nilai Mx yang mencerminkan jumlah kematian per kelompok interval umur per 1000 penduduk. Seperti biasa, nilai Mx yang dimiliki oleh pria lebih tinggi daripada perempuan dan ini berarti jumlah kematian pria lebih tinggi daripada perempuan. Keadaan seperti ini bisa jadi akan menimbulkan kesenjangan dari suatu keluarga mengingat harapan hidup pria selaku kepala keluarga lebih rendah daripada perempuan dan menuntut perempuan untuk lebih mandiri dan siap menopang perekonomian jika sewaktu-waktu ditinggal meninggal oleh sang suami atau tulang punggung keluarganya. Perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai penyebab rendahnya harapan hidup pria daripada perempuan pada setiap interval umur dengan beberapa variabel yang dipertimbangkan termasuk terhadap lebih tingginya Mx pada perempuan di atas umur 85 tahun.