
Dewasa ini, dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terelakkan lagi. Inovasi terbaru di berbagai sektor pun mulai mengiringi pembaharuan paradigma lama metode aplikasi kependidikan. Lembaga-lembaga kependidikan juga turut mulai mengimplementasikan metode pengajaran yang lebih efektif dan efisien terutama melalui praktek lapangan (out door), yang cenderung berusaha menyelaraskan teori dengan kondisi lingkungan sekitar sehingga diharapkan dapat membentuk pribadi seseorang yang lebih belajar dari pengalaman.
Dinamika globalisasi pun membawa lembaga-lembaga tersebut termasuk lembaga kependidikan (ascociation of education) untuk mewadahi terobosan metode itu. Metode belajar dari pengalaman (learning by doing) ini juga diterapkan oleh suatu lembaga internasional dalam penyelamatan sekaligus penangkaran satwa liar beserta habitatnya. Hal ini dirasa sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama pelajar untuk segera menumbuhkan kesadaran sejak dini akan pentingnya upaya pelestarian ekosistem sekitar. Lembaga yang berlokasi di desa Petung Sewu kota Batu, kabupaten Malang ini merupakan satu-satunya cabang dari lembaga internasional PROFAUNA di Indonesia yang menyediakan beberapa sistem pengajaran modern dengan memanfaatkan lingkungan dan kegiatan out bound. Mekanisme pengajaran ini juga disertai beberapa penyuluhan dan pembinaan dasar dalam rangka melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang arif dan siap menjadi pemimpin yang bertanggung jawab bagi bangsa dan negara tercintanya.
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Negeri 1 kota Probolinggo pun telah mengadakan P-WEC’s Study Tour dengan harapan kegiatan ini nantinya dapat menambah wawasan beserta pengalaman pribadi terutama dalam mengkaji proses pelestarian sekaligus penyelamatan satwa liar beserta habitatnya yang bertanggung jawab dan menghargai keberadaan lingkungan sekitar. Kegiatan tersebut telah direalisasikan selama 3 hari 2 malam (18-20 Mei 2007) dan bertempat di Petungsewu Wildlife Education Center (P-WEC), desa Petung Sewu kota Batu, kabupaten Malang. Hanya dengan Rp 155.000,00 @ orang (iuran oleh AKIRA, sudah termasuk akomodasi dan transportasi), kami dapat menikmati semua fasilitas yang disediakan di sana terutama yang berkaitan dengan kegiatan yang sudah kami susun sebelumnya bersama pihak P-WEC. Terhitung 30 anggota KIR pun mulai melakukan penelitian dan terjun langsung di alam sekitar. Dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki AKIRA, kami mulai mengaplikasikannya dalam berbagai kegiatan-kegiatan ilmiah (pastinya masih berkaitan dengan lingkungan).